TAPSEL | Bupati Tapanuli Selatan H. Dolly Pasaribu mengucapkan sukur Kabupaten Tapanuli selatan meraih juara satu komoditi manggis dan juara dua untuk komoditi salak dan buah unggul di acara Festifal Benih dan Buah unggul yang di gelar Dinas Pertanian dan TPH Prov Sumut Medan, Sabtu (21/10/22).
Hal itu di sampaikan melalui postingan istagram resmi milik Bupati Tapanuli Selatan H. Dolly Pasaribu (hajidollypasribu)
"Alhamdulilah, Kabupaten Tapanuli Selatan mendapatkan juara 1 untuk komoditi manggis dan juara 2 untuk komoditi salak pada acara Festifal benih dan buah unggul lokal di dinas Pertanian dan TPH Prov Sumut Medan", Ucapnya dalam postingan Istgram.
Diketahui, Sebanyak 90 peserta dari 15 kabupaten/kota di Sumatera Utara (Sumut) mengikuti Festival Benih dan Buah Unggul Lokal tahun 2022 yang digelar di halaman kantor Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sumut, kawasan Jalan AH Nasution No 6 Medan, Selasa (18/10/2022).
Terhitung selama emapt hari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara melaksanakan kegiatan Festival Benih dan Buah Unggul Lokal Tahun 2022 yang berlangsung dari tanggal 18 Oktober hingga 22 Oktober 2022.
Festival ini dimeriahkan dengan kehadiran stand dari kelompok tani dan Dinas Kabupaten dari Sumatera Utara yang memamerkan dan menjual produk hasil pertaniannya dari mulai bibit tanaman pangan dan hortikultura seperti durian, anggur, dan tanaman hias, produk mentah seperti sayur dan buah, hingga produk olahannya
Plt Kadis TPH Sumut Hj Lusyantini mengatakan, kegiatan rutin tersebut digelar untuk menggali potensi benih dan buah unggul lokal. Nantinya, buah unggul lokal tersebut akan diusulkan ke pihak Kementerian Pertanian (Kementan) agar bisa dilepas sebagai varietas unggul nasional. 0“Sumatera Utara memiliki banyak komoditas hortikultura yang mampu bersaing di pasar global,” katanya.
Selama ini, kata Lusyantini, tanaman sayuran seperti kol, kentang, wortel serta buah-buahan seperti pisang, salak, durian dan manggis sangat diminati masyarakat Malaysia, Singapura, Vietnam, China dan sejumlah beberapa negara Eropa.
Melalui Festival Benih dan Buah tahun 2022, pihaknya mencoba untuk mendorong minat petani hortikultura agar meningkatkan pemasaran produknya ke arah lebih luas lagi. Luayantini mengklaim, festival ini juga akan mendorong penggunaan teknologi perbenihan yang memiliki ciri khas dan bernilai ekonomi tinggi.
Pasalnya, para penangkar benih yang telah menghasilkan beberapa varietas unggul Sumut juga dilibatkan dalam kegiatan ini. Diharapkan, cara itu akan membuat produksi tanaman hortikultura meningkat dan berkualitas. “Semoga momen ini menjadi motivasi bagi petani untuk dapat menghasilkan varietas baru yang dapat diunggulkan,” ujarnya.(Hrp)